Social Icons

Pages

Kamis, 10 April 2014

Kisah Sukses Peternak Kenari Merah Cimahi

Kenari MerahKenari Merah – Saat ini induk kenari merah asli sulit ditemui di pasaran. Berbeda dengan kondisi sekitar 7 tahun lalu saat pertama kali muncul di tanah air. Kenari merah asli gampang dijumpai meski harganya tinggi, Rp5-juta-Rp6-juta per ekor,’ ujar Yafri Eko Darmojo, peternak kenari merah di Cimahi. Kenari lain berkisar Rp50.000 per ekor.

Kenari merah menjadi populer karena keindahan warnanya. Lantaran banyak dicari hobiis, banyak peternak memilih cara instan dan murah untuk mencetak sosok kenari merah: memakai pigmen sintetis. Sebab itu kenari merah asli menjadi langka karena tergusur jenis palsu. ‘Banyak hobiis ragu membeli: apakah yang dijual itu kenari merah asli atau palsu?’ ujar Ahmad yang pernah kecele membeli kenari palsu.

Sejatinya kenari merah asli merupakan hibrid. Tetua kenari yang disebut red factor karena berwarna jingga kemerahan itu adalah betina kenari kuning Serinus canaria dan jantan finch red siskin Carduellis cucullata asal Venezuela. ‘Red siskin dipakai untuk memasukkan gen warna merah yang selama ini tidak dimiliki kenari,’ ujar Yafri.

Kisah Sukses Peternak Kenari Merah Cimahi - Rumah berkelir merah muda di daerah Cimahi menyisihkan tidak lebih dari 80 meter persegi yang ada di lantai dua untuk berternak kenari, suasana riuh mulai terasa apabila kita menginjakkan kaki di tangga menuju ke lantai dua bangunan rumah sdr. Wiga. Kicau burung kenari merah menyergap saat pintu dibuka.Ratusan indukan dan anakan kenari merah berkelir oranye bertengger di sangkar-sangkar yang tersusun rapih. Berkicau tiada henti.

Rumah kenari adalah salah satu tempat rujukan para penghobi kenari merah jenis Red Identik (RI). Spesies yang masih jarang di pasar burung Indonesia. “Banyaknya kenari merah import, tapi 70 persen palsu,” kata Wiga M. Anugerah pemilik Rumah Kenari. Bisnis ini sendiri sebetulnya berawal hobi Wiga dan suaminya. Pengalaman tertipu setelah menggelontorkan ratusan juta saat membeli kenari merah import membuat mereka berdua mengembangkan sendiri burung asal Pulau Kanari, Samudera Atlantik ini. “Kami memulai usaha ini sejak tahun 2003,” kata Wiga.

Perlahan tapi pasti, selama hampir 9 tahun Wiga berusaha menyilang kenari merah agar menghasilkan induk asli. “Dulu banyak yang palsu, jadi harus menyilang sendiri. Sekarang indukan yang ada ini sudah hasil silang sendiri,” tutur ibu satu orang anak ini. Saat ini Rumah Kenari memiliki 72 pasang indukan dan 200 ekor anakan. “Kalau sudah jadi biasanya langsung terjual terus,” katanya.

Karenanya anakan kenari merah yang dikembangkan asli Rumah Kenari jadi rujukan para penghobi. “Pembeli datang dari seluruh Indonesia,” katanya. Dalam sebulan, Rumah Kenari bisa menghasilkan 60-80 anakan berusia 1,5 bulan. “Kalau indukan tidak kita jual,” katanya. Anakan kenari merah ini dibandrol dengan harga yang bervariasi.dari 750 ribu sampai tiga juta rupiah. Saking tingginya animo pembeli, Wiga mesti menerapkan sistem indent untuk para pembeli. “Dulu baru sebulan sudah habis,” cetusnya.

Wiga mengembangkan kenari merah asli dengan tips khusus. - Selengkapnya : http://hary-proclaro.blogspot.com/2013/01/kisah-sukses-rumah-kenari-dari-booming-burung-kenari-merah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar