Rabu, 13 Agustus 2014
Awas! Ada Spy AS dan England dalam Game Online
10 Dis 2013
Ilustrasi (Reuters)
Washington - Kebocoran dokumen rahsia terbaru menyebutkan bahawa mata-mata Amerika Syarikat dan Inggeris, ternyata kerap menyamar sebagai tokoh fantasi dalam game online yang sering dimainkan ramai orang. Hal ini untuk memburu suspek terorisme yang menjadi sasaran mereka.
Karakter seperti peri, orc atau karakter fiktif lainnya yang biasa dimainkan dalam permainan World of Warcraft boleh jadi mata-mata AS dan Inggeris yang ada di belakangnya. Demikian menurut dokumen rahsia yang dibocorkan Edward Snowden seperti dirilis oleh ProPublica, The Guardian, dan New York Times.
Ada indikasi juga bahawa para agen intelijen berada di sebalik karakter permainan tembak online yang dimainkan secara multi-player, terutama dalam komuniti Microsofts Xbox Live.
"GVEs (games and virtual environments) boleh menjadi kesempatan!" demikian bunyi dokumen rahsia milik National Security Agency (NSA) yang bertanggal 5 tahun lalu, seperti dilansir AFP, Selasa (10/12/2013).
"Kita tahu bahawa pengganas juga menggunakan internet sebagai media komunikasi untuk tujuan operasi mereka, seperti melalui email, VoIP, chat, proxies, dan forum internet, dan tampaknya mereka sangat mungkin memanfaatkan fitur komunikasi yang ada pada permainan virtual," tambah dokumen tersebut.
Laporan tersebut menggambarkan dunia game online sebagai tempat pertemuan private dari kelompok-kelompok pengganas yang merancang aksi atau latihan. Dokumen tersebut mencontohkan permainan menembak Americas Army yang biasa dimainkan personel tentera AS dan bahkan digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan calon-calon anggota tentera.
Kemudian juga kiprah Hizbullah yang menciptakan permainan menembak untuk merekrut dan melatih anggotanya. Tujuan akhir permainan tersebut bukanlah menang dengan menyelesaikan semua misi yang ada, namun bagaimana menjadi pelaku bunuh diri atau martir.
New York Times menyebutkan, mata-mata AS dan Inggeris sengaja menciptakan karakter khayalan dalam dunia permainan online seperti Second Life dan World of Warcraft untuk melakukan tugas spionase, menjaring informasi dan mengumpulkan data.detikNews
Menanggapi laporan ini, pihak Microsoft dan WoW dari Blizzard Entertainmet memberikan pernyataan yang menyebutkan mereka tidak tahu apa-apa soal aktivitas penyadapan terhadap dunia permainan online mereka.
Karakter seperti peri, orc atau karakter fiktif lainnya yang biasa dimainkan dalam permainan World of Warcraft boleh jadi mata-mata AS dan Inggeris yang ada di belakangnya. Demikian menurut dokumen rahsia yang dibocorkan Edward Snowden seperti dirilis oleh ProPublica, The Guardian, dan New York Times.
Ada indikasi juga bahawa para agen intelijen berada di sebalik karakter permainan tembak online yang dimainkan secara multi-player, terutama dalam komuniti Microsofts Xbox Live.
"GVEs (games and virtual environments) boleh menjadi kesempatan!" demikian bunyi dokumen rahsia milik National Security Agency (NSA) yang bertanggal 5 tahun lalu, seperti dilansir AFP, Selasa (10/12/2013).
"Kita tahu bahawa pengganas juga menggunakan internet sebagai media komunikasi untuk tujuan operasi mereka, seperti melalui email, VoIP, chat, proxies, dan forum internet, dan tampaknya mereka sangat mungkin memanfaatkan fitur komunikasi yang ada pada permainan virtual," tambah dokumen tersebut.
Laporan tersebut menggambarkan dunia game online sebagai tempat pertemuan private dari kelompok-kelompok pengganas yang merancang aksi atau latihan. Dokumen tersebut mencontohkan permainan menembak Americas Army yang biasa dimainkan personel tentera AS dan bahkan digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan calon-calon anggota tentera.
Kemudian juga kiprah Hizbullah yang menciptakan permainan menembak untuk merekrut dan melatih anggotanya. Tujuan akhir permainan tersebut bukanlah menang dengan menyelesaikan semua misi yang ada, namun bagaimana menjadi pelaku bunuh diri atau martir.
New York Times menyebutkan, mata-mata AS dan Inggeris sengaja menciptakan karakter khayalan dalam dunia permainan online seperti Second Life dan World of Warcraft untuk melakukan tugas spionase, menjaring informasi dan mengumpulkan data.detikNews
Menanggapi laporan ini, pihak Microsoft dan WoW dari Blizzard Entertainmet memberikan pernyataan yang menyebutkan mereka tidak tahu apa-apa soal aktivitas penyadapan terhadap dunia permainan online mereka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar