Social Icons

Pages

Rabu, 26 Februari 2014

Tradisi Minum Tuak Yang Bebas Di Tuban


-->
Tuak adalah Minuman yang berkadar alkohol cukup tinggi dan bisa memabukkan. Warna minuman ini putih seperti susu dan rasanya pahit. 


Terbuat dari getah nira yang disadap dari bunga Siwalan atau Lontar ( Borassus Flabellifer ) ).
Proses pembuatan Tuak hampir sama dengan pembuatan Legen. Pucuk Bunga Siwalan  diiris secara tipis dan getah yang keluar ditampung pada ‘ Bumbung ‘, wadah terbuiat dari ruas bambu panjang 40-50 cm.


Bila pada pembuatan  Legen, bumbung itu harus dicuci bersih, namun untuk membuat Tuak ini Bumbung justru tanpa dibersihkan terlebih dahulu.

 Kotoran yang melekat pada bumbung itulah yang berpengaruh pada proses fermentasi pada air nira sehingga menjadi tuak.



Beberapa pembuat Tuak ada yang menambahkan irisan kulit pohon dari tanaman jambu, juwet atau jamblang, mengkudu atau Pace dan sebagainya. Tujuannya untuk memberi sensasi rasa tertentu pada tuak.


Di Kabupaten Tuban – Jawa Timur , minum tuak sudah menjadi tradisi yang berlangsung sejak lama.


Di Bumi Ronggolawe ini di banyak daerahnya baik di tepi jalan raya, gang, lapangan , kebun atau sawah dan sebagainya  bisa dijumpai beberapa warga yang berkumpul bersama untuk menikmati minuman tuak sambil bercengkerama cukup lama. 


Saat minum tuak itu, mereka menggunakan  ‘ Centak ‘ , yaitu gelas yang terbuat dari bambu.

=======================================================================
Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :

Jenazah Utuh Walau Sudah Dimakamkan Puluhan Tahun 
Sisi lain Keindahan Di Gunung Bromo

Jejak Panser Yang legendaris Di Surabaya 

Kupat Ketheg yang Unik Dan Khas Di  Gresik 

Koleksi Keramik Kuno masa Dinasti Ming di  Di House of Sampoerna

Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog
Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog  


OLeh-oleh Khas Tuban 
 
Batu-batu  dan Relung Unik di Gua Akbar 
Legenda Batu Gajah di Tanah Tuban 
Sumber Air Tawar Di Pantai Boom Tuban 
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban 
Atraksi Kekuatan Ala Samson Di Tuban
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari 
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban

Novi Wulandari - Lamongan,  Peringkat 2  - NUN 2012

Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar 
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban 

Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban 
Nuansa Nostalgia Di Pantai Tasikharjo Tuban 
 
Rumah Kucing Di Lamongan 
Pesona Kuda Jingkrak di Tuban
Rumah Sakit Hantu Di Lamongan 
Foto Gus Dur di Kelenteng Boen Bio 

Sumber Air Tawar Di Pantai Boom Tuban

Ikon Ala Nazi di Kelenteng Kwan Sing Bio

Camilan Ampo Yang Terbuat dari Tanah
Menguji Adrenalin di Watu Ondo
Rambu Ala Slankers Di Bojonegoro
Buah Kepel Sebagai Deodoran Alami

Nikmat dan Segarnya Es Dawet Siwalan
Indahnya Alun-alun Tuban di Malam Hari
Pesona Kesegaran Air Terjun Sri Getuk
Ribuan Ikan dan Kelelawar di Gua Ngerong
Gemerlap Istana Dalam Gua 
 
Museum Anak Kolong Tangga
Jangkar Bermata Empat Di Museum Kambang Putih
Pesona Keindahan Candi Prambanan
Pondok Pesantren Dalam Gua Yang Fenomenal
Minuman Legen Yang Nikmat dan Segar
Jejak Majapahit di Candi Jabung  
=================================================================

Sambil minum tuak, mereka juga makan kudapan berupa Camilan ringan atau   ‘ Tambul ‘, yaitu lauk pauk yang dibungkus kecil dengan menggunakan daun pisang. Isi tambul itu bisa berupa belut , jerohan, ‘ Cecek ‘ ( kulit sapi ) yang dimasak dan diolah dengan menggunakan bumbu yang sangat pedas. 


Bahkan beberapa diantaranya da tambul dengan menggunakan daging dari hewan ‘ Nyambik ‘ ( biawak ).


Faktor kesehatan dan kebersihan tak diperhatikan  saat mereka minum tuak itu. Selain lokasi untuk minumnya yang bisa di sembarang tempat, juga karena Centak yang digunakan untuk minum tuak laksana gelas bergilir yang digunakan antar peminumnya.


Walau bisa memabukkan,  Tradisi minum Tuak ini sampai saat ini masih tetap lestari di Tuban. Pihak pemerintah daerah setempat pun bersikap toleransi pada tradisi ini sejauh para penikmat minuman Tuak itu tidak mengganggu ketertiban dan keamanan di daerahnya.

Begitu juga sebaliknya, Para  peminum tuak itu sendiri juga bertoleransi untuk minum Tuak seperlunya saja tanpa sampai membuat mereka mabuk. Dalam hal ini ada pameo yang mengatakan kalau ada orang yang  mabuk dan membuat keonaran saat minum tuak berarti bukan warga Tuban penikmat sejati minuman tuak.




-->
Apalagi ada anggapan bagi mereka bahwa minum tuak itu bisa membantu mencegah dan mengobati penyakit yang berkaitan dengan ginjal. Walau mitos itu belum terbukti kebenarannya dan bahkan bisa bertentangan dengan ilmu kesehatan, dalam kesehariannya banyak warga Tuban yang meminum tuak sebagai minuman suplemen tradisional.

Sebuah tradisi khas Tuban yang entah bisa bertahan sampai kapan.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar