Selasa, 02 September 2014
PENGEMBANGAN BIOETHANOL BERBAHAN SINGKONG SEBAGAI BAHAN BAKAR
Larangan penggunaan bahan bakar bersubsidi oleh pemerintah menuai protes para pemilik kendaraan bermotor. Mereka mengaku keberatan dengan adanya kewajiban bagi pengendara motor menggunakan BBM nonsubsidi.
Di sisi lain ada penemuan yang cukup membanggakan di bidang energi yaitu ditemukannya bioethanol oleh Komisi Nasional Masyarakat Indonesia (KNMI) bekerja sama dengan PT Energy Karya Madani yang kemudian disebut Biopremium ramah lingkungan. Uniknya, bahan bakar pengganti bensin tersebut diolah dari tanaman singkong.


Ethanol yg terbakar menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air. Ethanol adalah bahan bakar beroktan tinggi dan dapat menggantikan timbal sebagai peningkat nilai oktan dalam bensin. Dengan mencampur ethanol dengan bensin, akan mengoksigenasi campuran bahan bakar sehingga dapat terbakar lebih sempurna dan mengurangi emisi gas buang (seperti karbonmonoksida/CO). Bioethanol dapat dibuat dari singkong. Singkong (Manihot utilissima) sering juga disebut sebagai ubi kayu atau ketela pohon, merupakan tanaman yang sangat populer di seluruh dunia, khususnya di negara-negara tropis.
.jpg)

Menurut Kepala Bidang Ekonomi KNMI, kelebihan dari etanol berbahan singkong ini adalah kandungan alkohol atau etil etanolnya bisa mencapai 96 persen, bahkan bisa ditingkatkan hingga 99 persen. Bisa dibandingkan dengan rata-rata kandungan alkohol pada bahan bakar yang ada sekarang, yang hanya sekitar 70 persen. Dampak positif penggunaan bioethanol berbahan singkong sebagai bahan bakar terhadap perekonomian nasional dan lingkungan adalah Subsidi BBM akan berkurang secara signifikan sehingga bisa dialokasikan ke sektor lain, dan akan mengurangi polusi udara mengingat bioethanol yang ramah lingkungan. Selain kualitas yang tak kalah baik dengan yang dihasilkan bensin dari bahan bakar fosil, biopremium ini juga dinilai ekonomis. untuk menghasilkan satu liter etanol diperlukan enam kilogram singkong. Harga singkong Rp 400 per kilogram. Itu berarti, satu liter etanol hanya menghabiskan Rp 2.400 ditambah ongkos produksi Rp 1.000. Total harga satu liter etanol singkong menjadi Rp 3.400. Harga ini jauh lebih murah dengan yang ada di pasaran.
Sumber
Label:
BAHAN,
BAKAR,
BERBAHAN,
BIOETHANOL,
PENGEMBANGAN,
sebagai,
SINGKONG
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar